Minggu, 13 April 2014

Luka Sang Garuda

Pesta Demokrasi baru saja berakhir. Namun, seluruh masyarakatpun masih bertanya-tanya apakah hal ini dapat benar-benar dikatakan pesta yang pada umumnya dilandasi kebahagiaan. Atau justru pesta ini akan menjadi awal semakin menangisnya Negara berlambang Burung Garuda ini. Jiwa-jiwa yang berpemikiran kritis hanya menjadi radio hiasan media, tidak di dengar apalagi di suarakan di dalam Gedung Megah yang memiliki kursi berharga jutaan. Senyaman apakah kursi itu?, mungkin tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. sampai-sampai para wakil kita yang duduk disitu dibuat tertidur pulas saat rapat berlangsung. Hal ini mungkin yang menjadi dilema bagi rakyat untuk saat ini, saat dimana kepercayaan kepada para pejabat sudah hilang. Saya pun pernah mendengar sayup-sayup yang saya sendiri tidak tahu apakah ini hanya sebuah plesetan atau sebuah ungkapan dari masyarakat bahwa kata PEJABAT bukan berarti seseorang yang memegang posisi terhormat, tetapi sudah menjadi sebuah singkatan yang memiliki kepanjangan PEgawai JAgo ngemBAT. Apa sebenarnya yang sedang terjadi dengan negara ini, masyarakat sudah merasa tidak percaya dengan para wakil mereka, mereka sudah merasa bahwa para wakil mereka merupakan penggerogot Tanah Air mereka sendiri. Lalu dengan pemikiran seperti itu, mengapa masyarakat masih mau bangun pagi-pagi lalu berbondong-bondong pergi ke TPS yang dalam hal ini berarti Tempat Pemungutan Suara bukan TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH. Apakah masyarakat sudah mempunyai pemikiran bahwa pergi ke TPS itu adalah perintah, bukan lagi berdasarkan hati mereka sendiri. Bahkan bisa lebih parah lagi jika masyarakat sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi dengan negeri ini nanti?? lalu apa yang akan terjadi dengan negeri ini kedepannya, bukankah para pejuang telah rela mengorbankan jiwa raganya dan tetesan darahnya jatuh di tanah negeri ini untuk memperjuangkan mimpi besar Negeri ini. siapa yang akan melanjutkan mimpi besar mereka. Siapa yang salah dalam fenomena ini? Saya dengan tegas dan lantang mewakili seluruh RAKYAT INDONESIA akan berteriak BUKAN SALAH KAMI. Lalu salah siapa? ya siapa lagi kalo bukan salah hampir seluruh orang yang biasa duduk mengenakan pakaian safari disana, yang pernah mengaku bahwa pemimpin Indonesia dan akan mewakili suara Rakyat Indonesia. "Hey kalian yang mengaku pemimpin dan wakil dari tujuan hidup rakyat, Coba kalian saksikan di sekitar kalian, para mantan pejuang kemerdekaan yang kini masih hidup. apakah hidup mereka sudah kalian sejahterakan? bukankah itu adalah janji kalian dulu, janji untuk menyejahterakan Indonesia. Para pejuang itulah Indonesia, tanpa mereka Negara ini tidak akan menjadi Indonesia."



sumber : http://mywhitepurple.files.wordpress.com/2010/09/real-heroes.jpg


sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhYroquk9ydDomoAxM6myIwYsiSg6xCXaJiiPnxFBOG7dJKXTDapUSIlckUFq9zoV9ZwWMF5fSNG_tmvyeKN755zhqQOY7zOgqn4jdY_rWoO3GEk98nrMJCBNVRuAqFcikiSvroWaCPPaX/s400/4580487_20120817100453.jpg



sumber : http://tinypic.com/view.php?pic=13z7o8n&s=5#.U0q3NqL7JrI








Tidak ada komentar:

Posting Komentar